Author

Di Bawah Langit dalam Ruang 553, Aku Menemukan Kita

"under the sky in room 553 i discovered you and i" merupakan cerita fiksi yang sangat populer di Twitter dan TikTok. Banyak dari MOA yang membicarakannya, bahkan membuat video-video editannya. Sebenarnya aku paling anti dengan genre angst. Akan tetapi, melihat kepopuleran cerita ini di kalangan penggemar, tentu membuatku sangat penasaran.

Cerita ini mengisahkan tentang dua orang sahabat yang bernama Yeonjun dan Beomgyu. Sejak usia 10 tahun, keduanya rutin mengunjungi sebuah lapangan yang di tengah-tengahnya terdapat pohon Maple, dengan pemandangan matahari yang indah serta sebuah bianglala raksasa. Memang, penulis mengambil latar pada video musik TXT yang berjudul "Blue Hour". 


Pada usia Beomgyu ke-15, setelah pulang sekolah, ia mengalami sebuah kecelakaan, yang membawanya berbaring hingga 3 tahun lamanya di rumah sakit dalam ruang 553. Aku tidak akan mengisahkan lebih lanjut. Kalian harus membacanya sendiri secara keseluruhan. 


Aku akan memulai ulasanku. Saat tiba di awal cerita, kita akan disambut oleh perawat Soobin. Dari sini saja, aku sudah dapat merasakan bumbu-bumbu menyedihkan dari cerita ini. 

Betul saja. Setiap paragraf benar-benar menguras emosi dan mengundang air mataku untuk turun. Menyedihkan melihat Yeonjun yang kerap menyalahkan dirinya sendiri. Lebih menyedihkan lagi ketika Ia harus berpura-pura baik-baik saja. Lebih lebih menyedihkan lagi, jika sebenarnya Beomgyu mendengar semuanya. 

Pola bacaanku menjadi seperti ini:
membaca satu paragraf > menangis > berhenti membaca > istirahat > lanjut membaca satu paragraf > menangis > ulangi. 

Aku tidak mengada-ngada. Bahkan salah seorang penggemar memiliki sebuah file suara yang berisikan rekamannya menangisi cerita ini. 


Aku takjub dengan karakter Yeonjun di sini. Dia benar-benar memenuhi janjinya dengan selalu berada di sisi ranjang Beomgyu setiap hari. Berharap adik kecilnya itu akan membuka mata dan menatapnya pertama. Lagu "Paper Hearts" milik Tori Kelly mengiringi dan merangkum cerita. 

Satu hal yang kulewatkan saat pertama kali membaca adalah bahwa pada waktu terakhir Beomgyu, ia ternyata sempat meneteskan air matanya. Akan tetapi, hal tersebut tidak disadari oleh satu orang pun. Aku penasaran, jika ada seseorang yang melihatnya, siapa pun, bahkan Yeonjun, apakah Beomgyu masih bisa melanjutkan hidupnya?

Ah, aku benar-benar ingin sekali alternative ending di mana Beomgyu bangun dan mereka dapat hidup bahagia. Meskipun demikian, dengan akhir seperti ini, penulis berhasil membuat cerita berkesan yang tidak akan pernah terlupakan. Mereka berdua memang bertemu kembali, walaupun tidak di dunia. Aku juga kagum dengan penulis, dengan semua ide yang dicurahkannya.

Setelah membaca cerita ini, aku jadi berpikir jika sebenarnya genre angst adalah secangkir tehku di pagi hari. Sudah beberapa minggu terlewati semenjak aku membaca cerita ini, namun sampai sekarang aku belum dapat move on

Sekian ulasan dariku. Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk mampir dan membaca! terima kasih juga untuk user spellfire atas mahakaryanya.

Tautan cerita dapat diakses di sini. Selamat membaca!


*Semua gambar hanya ilustrasi

Related Posts